Sunday, November 27, 2016

DARAH TINGGI

KETIKA ada orang marah-marah, maka masyarakat cenderung menghakimi bahawa darah tingginya sedang kumat. Apa kaitanya marah-marah dengan darah tinggi?/ Darah Tinggi atai hipertensi (HTN) atau dipertensi arteri, adalah suatu kondisi medis kronis dimana tekanan darah di arteri meningkat. Sebagaimana kita fahami, jantung harus bekerja keras untuk mengedarkah darah yang dikeluarkan melalui pembuluh darah. Beberapa perubahan patologis dan fisiologis dalam darah dan jantung menjadi indikator tekanan darah tinggi ini.

Teknik Membaca Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung melalui arteri dan kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Tekanan darah melibatkan sistolik dan diastolik. Sistolik adalah keadaan saat jantung berkontraksi dan diastolik, iaitu suatu keadaan pada saat jantung relaksasi. Penentuan tekanan seseorang, maka doktor akan melalukan pembacaan melalui 2 (dua) cara:
  • Bacaan pertama adalah tekanan sistolik, tekanan yang terjadi bila otot berdenyut memompa dan mendorong darah keluar melalui arteri. Angka ini menunjukkan seberapa kuat jantung memompa untuk mendorong darah melalui pembuluh darah.
  • Pembacaan kedua, melalui diastolik, saat jantung beristirehat membiarkan darah kembali masuk ke jantung. Angka ini menunjukkan berapa besar hambatan pembuluh darah terhadap aliran darah balik ke jantung.
Tekanan darah normal adalah tekanan sistolik (angka diatas) berada pada kisaran 100-140 mm Hg, dan diastolik (angka di bawah) berada pada kisaran angka 60-90 mm Hg. Seseorang disebut memiliki tekanan darah tinggi kalau angka perbandingan sistolik dan diastolik terus menerus berada pada kisaran 140/90 mm Hg atau lebih dari angka normal.

Jenis Hipertensi

Hipertensi sendiri terbahagi atas:

  • hipertensi primer, yang tekanan darah tinggi yang terjadi tanpa penyebab medis yang jelas, dan
  • hipertensi sekunder akibat pengaruh ginjal, arteri, jantung atau sistem endoktrin.
Hipertensi primer ini sekitar 90% dari keseluruhan hipertensi, dan hipertensi sekunder yang hanya 10% nya. Meski demikian hipertensi adalah faktor risiko utama untuk penyakit stroke, infark miocard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri, arteri perifer dan  penyakit ginjal kronik.

Ciri-ciri dan Gejala

Hipertensi jarang menunjukkan gejala spesifik. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi dilaporkan mengalami sakit kepada pada bagian belakang kepala, terutama saat pagi hari. Beberapa di antaranya mengalami vertigo, dan tinitus (telinga berdengung atau desis di dalam telinga) serta gangguan penglihatan. Lebih fatal lagi, banyak kasus penderita hipertensi yang kemudian pengsan.

Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala umum penyakit hipertensi adalah:

  • sakit kepala
  • perdarahan hidung (mimisan),
  • pusing
  • wajah kemerahan,
  • jantung berdebar-debar
  • penglihatan kabur
  • sering buang air saat malam hari
  • vertigo dan kelelahan.
Namun kadangkala hipertensi berjalan tanpa adanya suatu gejala. Ia baru menunjukkan suatu gejala setelah terjadi komplikasi yang terjadi pada organ seperti pada otak, ginjal dan jantung. Biasanya penyakit muncul bersamaan dan semakin memperburuk kerusakan suatu organ. Untuk menguatkan gejala penyakit hipertensi adalah adanya riwayat penyakit hipertensi pada kedua orang tuanya kerana hal itu akan menguatkan ke arah hipertensi prime.

Komplikasi Hipertensi

Komplikasi yang terjadi salah satunya adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penyempitan yang terjadi pada lubang pembuluh darah biasanya menyebabkan berkurangnya satu aliran darah pada beberapa bagian otot jantung. Hal ini akan menyebabkan rasa nyeri yang sakit di bagian dada dan bisa mengakibatkan gangguan pada masaalah otot jantung. Bahkan bisa menyebabkan timbulnya serangan jantung. Persoalan lainnya adalah gagal jantung. Tekanan darah tinggi akan memaksa otot-otot jantung bekerja ekstra keras dalam mempompa darah. Kondisi ini bisa menyebabkan otot jantung menebal dan meregang sehingga daya pompa otot mengalami penurunan yang menyebabkan daya kerja jantung terganggu.

Kondisi Medis Hipertensi

Berbagai keadaan pada hipertensi bisa ditemua kondisi-kondisi seperti:

  1. Gestational hypertension yang merupakan hipertensi pada kehamilan di atas 20 minggu, yang bisa mencapai 140/90 mm Hg.
  2. Orthostatic Hypertension, iaitu meningkatnya tekanan darah secara tiba-tiba ketika bangun berdiri dari keadaan duduk. Atau tekanan darah meninggi saat tiba-tiba bangun dari kondisi tidur pula.
  3. Hipertensi pada bayi dan anak. Pada bayi, hipertensi jarang sekali terjadi. Tekanan darah tidak diukur secara rutin. Namun bila memang terjadi hipertensi pada bayi akan dapat berisiko tinggi. Rekomendasi saat sekarang ini anak-anak usia 3 tahun diperiksa tekanan darahnya pada kunjungan pemeriksaan rutin. Tekanan darah akan meningkat seiring usia anak-anak.
Penyebab Hipertensi

Penyebab tekanan darah tinggi bermacam-macam. Ada faktor yang bisa dikendalikan oleh tubuh kita sendidri, namun ada juga yang tidak bisa dikendalikan. Inilah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah dalam tubuh kita.
  1. Usia Lanjut. Semakin tua seseorang maka tekanan darah sistole akan semakin meninggi. Hal ini terjadi kerana semakin tua seseorang akan terjadi pergeresan pembuluh darah. Seseorang harus menjaga pola hidupnya dengan baik agar tidak terkena darah tinggi.
  2. Faktor Keturunan. Tekanan darah tinggi bisa terjadi kerana faktor keturunan. Keluarga perlu menyedari jika dirinya termasuk berisiko memiliki tekanan darah tinggi. Yang bisa dilakukan adalah mengatur kesihatannya dengan lebih baik.
  3. Jenis Kelamin. Laki-laki berpeluang terkena tekanan darah tinggi lebih sering persentagenya daripada perempuan. Pola makan, kebiasaan makan dan pola hidup harus dijaga kerana masing-masing berisiko terkena tekanan darah tinggi yang sama.
  4. Obesiti. Seseorang bila memiliki lemak sekitar perut, pinggul dan peha memiliki risiko tekanan darah tinggi. Berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kecenderungan menderita tekanan darah tinggi. Upayakan agar berat badan berada pada situasi normal agar tetap sihat.
  5. Stress. Hindarkan stres tinggi kerana pekerjaan, lifestyle, atau yang lain. Kondisi emosi yang tidak stabil juga menjadi penyebab stress.
  6. Konsumi ubat secara terus menerus. Beberapa ubat seperti ubat aflu dan alergi bisa membuat tekanan darah meningkat. Penderita perlu memahami dan konsultasi ubat-ubat yang dikonsumi. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya komplikasi.
  7. Aktif secara fisik, olahraga. Kurang olahraga akan menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga akan melegakan pembuluh darah sehingga tekanan di pembuluh darah akan kembali pada situasi normal. Sebaiknya jangan melakukan olahraga berat saat menderita hipertensi.
Makanan-makanan yang harus di hindari

Tekanan darah tinggi juga bisa dipicu oleh makanan yang kita makan sehari-hari. Penderita tekanan darah tinggi setidaknya mengatur pola makanan yang dikonsumi sehari-hari.Sebaiknya harus menghindari makanan tertentu yang akan memicu meningkatnya tekanan darah. Makanan di bawah ini sebaiknya dihindarkannya.

  • Tepung Terigu - Makanan yang mengandung tepung terigu akan memicu kenaikan indeks glikemik. Indeks ini akan membuat glukosa/kadar gula naik yang akan memicu naiknya tekanan darah. 
  • Kolestrol dalam darah - Kolestrol bisa dikendalikan oleh kita sendiri. Kendalikan kolestrol sendiri mungkin. Kandungan lemak yang berlebihan dalam darah akan menyebabkan timbunan kolestrol pada dinding darah. Akibatnya pembuluh darah akan menyempit sehingga tekanan darah akan meningkat. 
  • Garam berlebih - Faktor ini bisa dikendalikan dengan mengurangi konsumi garam dalam makanan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada penderita penyakit diabetes, hipertensi ringan, orang berusia lanjut atau mereka yang berkulit hitam.
  • Minyak goreng Nabati - Minyak ini memiliki kandungan lemak sintesis yang memicu tekanan darah. Salah satu jalan, menggantinya dengan minyak goreng yang sihat seperti minyak zaitun untuk menjaga agar tekanan tetap stabil.
  • Makanan Pengawet - Makanan yang diawetkan menggunakan zat pengawet kimia yang mengandung natrium dan garam yang tinggi. Acar dan cuka misalnya, keduanya berfungsi mengawetkan. Hal ini akan memicu hipertensi.
  • Makanan beku - Makanan yang dibekukan seperti nugget, sosej, bakso beku, ikan beku dan sebagainya banyak mengandun akan natrium. Hal ini akan memicu terjadinya hipertensi.
  • Mie instant dan Makanan kaleng - Bahan makanan jenis ini mengandung zat nitrium yang memicu hipertensi.
  • Hindari makanan fastfood atau junkfood - Makanan junkfoor seperti ayam goreng, kentang atau burger, mengandung lebih banyak natrium, lemak dan sodiumnya. Hal ini merupakan bahan-bahan yang bisa menaikkan tekanan darah. Salah satu solusinya adalah hindari asupan makan garam berlebihan. Makanan junkfood dan makanan kaleng memiliki kadar natrium tinggi. Hal ini akan membahayakan penderita hipertensi.
  • Hindari minum kopi dan alkohol - Minum terlalu banyak kopi dan alkohol akan berdampak buruk bagi kesihatan kita. Kafein yang terdapat di kopi, teh atau minuman cola akan menyebabkan peningkatan tekan darah. Merokok juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Merokok ketika sudah dalam keadaan hipertensi akan mempercepatkan memicu penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
Cara mencegah Darah Tinggi

Banyak orang mengalami hipertensi namun dirinya tidak menyedarinya. Sangat dianjurkan agar perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah. Perubahan gaya hidup ini harus konsisten sesuai pedoman dari US National Hihg BP Education Program tahun 2001, iaitu menyangkut:

  1. Menjaga agar berat badan dalam kondisi normal, dengan indeks massa tubuh sebesar 20-25 kg/m2.
  2. Mengurangi diet natrium sampai <100 mmol/hari. Diet dilakukan untuk konsumi garam, makanan ringan/camilan, makanan bervetsin (MSG), serta mie instant.
  3. Melakukan aktititas fisik aerobik secara teraturm misalnya dengan jalan cepat >30 minit per hari dalam satu minggu.
  4. Batasi mengambilan alkohol.
  5. Perbanyakkan makanan/konsumi sayuran dan buah
Perubahan gaya hidup merupakan langkah pencegahan terhadap kemungkinan munculnya penyakit ikutan kerana hipertensi. Hal yang diubah meliputi perubahan diet, olahraga dan penurunan berat badan. Perubahan ini terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Perbaikan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah, serat akan mengurangi risiko komplikasi terhadap kesihatan. Diet rendah natrium sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. perubahan gaya hidup efektif akan dapat menurunkan tekanan darah setara dengan mengonsmi ubat antihipertensi. Kombinasi perubahan gaya hidup akan memberikan efek yang lebih baik.

Berbagai ubat hipertensi yang beredar dirancang untuk menurunkan tekanan dan sekaligus mengurangai tekanan psikologis,stressdan ketegangan terutama kaitannyha dengan saran untuk relaksasi dan meditasi. Penurunan tekanan darah juga dapat mengurangi risiko demensia, penyakit jantung iskemik, gagal jantung dan mortalitas, kerana cardiovaskuler. Penurunan tekanan darah sebesar 5 mmHg dapat menurunkan risiko stroke sampai 34%. Pengubatan harus ditujukan untuk mengurangi tekanan darah hingga kurang dari 140 mmHg untuk sebagai orang dan lebih rendah lagi untuk mereka yang diabetes atau penyakit ginjal. Sejumlah praktis medis menyarankan agar tekanan darah dijaga pada level di bawah 120 - 130 mmHg. Jika tekanan tidak tercapai maka diperlukan pengubatan lebih lanjut.

Seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah tinggi kembali. Banyak terjadi penderita stroke sembuh kembali pada saat yang bersangkuran lepas ubat . Bahkan banyak kasus orang yang tadinya bertekanan darah rendah bisa berubah menjadi tekanan darah tinggi pada saat tertentu. Oleh kerananya kontrol tekanan darah secara rutin sangat diperlukan. Meskipun, bila perubahan gaya hidup tak efektif, maka konsumi ubat-ubatan kadang diperlukan terus menerus seumur hidup.

No comments: